Selasa, 13 Oktober 2009

don't judge a book from the cover....

awalnya saya gak percaya sama kata-kata itu, bahkan saya adalah salah satu orang yang selalu melihat orang lain dari cara berpakaian. yah pada intinya penampilan. suatu hari saya bertemu dengan seorang pria dari cara berpakaian dan sikapnya di depan saya bisa disimpulkan bahwa dia adalah orang yang baik. saya pun berkawan dengannya, awalnya dia bersikap sopan di hadapan saya. yah seorang muslim yang baik, namun lama-lama ia semakin berani untuk bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. astaghfirullah padahal dia tahu itu hukumnya apa?.
saya tidak lantas menghakimi dia. saya biarkan dan lama-lama saya tahu siapa dia sebenarnya. pakaian digunakannya untuk menutupi kebejatan akhlaknya. dia tahu syariat namun tetap saja dilanggar, bukankah itu artinya ia tidak sedikitpun takut dengan hukum Allah Swt. bersahabat itu boleh tapi tetap harus memperhatikan kaidah-kaidahnya harus menjaga agar tidak melanggar syariat-syariat islam.
kalau orang sudah berani melanggar apa yang disyariatkan islam maka itu artinya dia berani melanggar hukuman yang Allah Swt telah tetapkan. carilah sahabat yang bisa menuntun jangan justru yang menjerumuskan....
sejak kejadian itu, ana jadi lebih hati-hati menilai orang. pakaian rapi belum tentu akhlaknya bagus pakaian berantakan belum tentu akhlaknya berantakan...
walau ajine rogo soko busono, tapi buat apa memakai pakaian santri kalau akhlak lebih bejat daripada preman yang ada dipinggir jalan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar